Laela Zahra – Metro TV
Seoul:Indonesia dan Korea Selatan memiliki peluang besar membangun kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim. Menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk masyarakat luas, adalah upaya yang tengah dilakukan Korea Selatan.
Direktur Center for Climate and Sustainable Development Law and Policy (CSDLAP) Korea Selatan Suh-Yong Chung meyakini Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan Korea Selatan dalam mengatasi perubahan iklim.
“Saya yakin indonesia sangat tertarik untuk membuat masyarakat lebih sejahtera, dalam arti apa mesin penggeraknya? Sekali lagi tentang teknologi ramah lingkungan. Ketika Anda berbicara tentang energi terbarukan, kita berbicara tentang teknologi angin, teknologi surya,” kata Chung dalam workshop yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Korea Foundation Jakarta, pekan ini.
Menurutnya, upaya mengatasi perubahan iklim sangat penting untuk melindungi lingkungan. Lebih dari itu, kebijakan pemerintah dalam hal ini memiliki potensi besar, untuk membuat masyarakat dunia lebih sejahtera. Realisasi transisi energi menjadi penekanan bagi tiap negara.
“Indonesia telah menekankan kepada masyarakat pentingnya energi terbarukan, memiliki kebijakan untuk menempatkan penekanan besar pada teknologi terbarukan, yaitu kebijakan transisi energi,” terangnya.
Kerja sama dalam penggunaan kendaraan ramah lingkungan adalah salah satu langkah yang dapat dilakukan kedua negara, untuk mengurangi emisi karbondioksida. “Akan lebih baik jika masyarakat Indonesia mengendarai mobil listrik dari pada mobil disel. Lebih baik juga jika Indonesia memiliki transportasi massal kereta cepat. Ini ramah lingkungan dan lebih murah,” kata Chung.
Di Korea Selatan, mobil listrik telah diproduksi massal dan diminati masyarakat karena harganya lebih murah. Saat ini Korea Selatan juga tengah mengembangkan mobil hidrogen, yang diyakini akan lebih murah dari pada mobil listrik. Chung meilai penggunaan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan sangat berdampak positif bagi iklim bumi.
Realisasi mengatasi perubahan iklim yang berkelanjutan, menurut Chung, perlu konsistensi kebijakan pemerintah dalam jangka panjang. Indonesia diharapkan memiliki kebijakan jangka panjang tersebut.
Korea Selatan memiliki konsistensi kebijakan tentang perubahan iklim dalam tiga masa pemerintahan terakhir. Dimulai dengan kebijakan meningkatkan pertumbuhan karbon hijau pada pemerintahan Lee Myung-Bak, kebijakan ekonomi kreatif pada pemerintahan Park Geun-Hye, dan dilanjutkan dengan kebijakan transisi energi pada pemerintahan saat ini. Korea juga aktif terlibat dalam organisasi tingkat dunia untuk misi mengatasi perubahan iklim, salah satunya pada konferensi tingkat tinggi G20 yang lalu di Arab Saudi.
Sumber: https://www.medcom.id/internasional/asia-pasifik/GNlgoyBK-peluang-besar-indonesia-korea-selatan-kerja-sama-atasi-perubahan-iklim