Dinda Juwita/Jawa Pos
JawaPos.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan investasi tetap masuk untuk IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menuturkan, masuknya investasi itu berasal dari investor domestik maupun investor asing.
Agung memerinci, dari 323 letter of intent (LoI) yang diteken dengan berbagai mitra, 45 persen di antaranya berasal dari investor asing. Salah satu yang masuk dan menyatakan minatnya untuk berinvestasi ke IKN yakni Korea Selatan (Korsel).
’’Korea masuk dalam top five setelah Singapura, Jepang, China, dan Malaysia,’’ ujarnya pada diskusi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF) di Jakarta, akhir pekan.
Dia menjelaskan, perusahaan Korsel tersebut di antaranya Korea Land & Housing Corporation (LH), LX International, LG CNS, Samsung C&T, serta Shinhan Sekuritas Indonesia.
Menurut dia, Korsel memiliki minat besar khususnya pada tiga sektor di IKN. Yakni smart city, perumahan, dan konektivitas infrastruktur. Bahkan, Korsel juga telah menyatakan minatnya untuk membangun tol bawah laut di IKN Nusantara.
Perusahaan Daewoo Engineering & Construction akan bekerja sama dengan BUMN Hutama Karya untuk menggarapnya. Proyek senilai Rp 10 triliun ini sedang memasuki tahap feasibility study.
’’Sekarang kita membangun tol yang membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 50 menit. Nah, kalau nanti tol bawah laut sudah jadi, waktu tempuhnya bisa 30 menitan,’’ jelas mantan dirut PT Transjakarta itu.
Agung melanjutkan, pemerintah tak ingin asal-asalan menggarap proyek IKN. Sehingga, OIKN juga melakukan studi dan seleksi bagi para investor yang masuk.
Saat ini, pemerintah juga tetap fokus pada komitmen investor domestik di awal pembangunan Nusantara. Hal itu juga sejalan dengan pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut groundbreaking investasi asing untuk IKN akan dimulai usai upacara 17 Agustus 2024.
’’Ini adalah standpoint dari pemerintah. Why? Karena sebagai start akan ada yang dinamakan Sumbu Kebangsaan (terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN). Ini harus rampung cepat di tahun depan, yang cepat dan sat set itu adalah lokal. Karena mereka paham situasi dan kondisinya. Mereka juga investor yang punya investasi yang besar,’’ jelas Agung.
Dia melanjutkan, hal itu sekaligus menepis anggapan miring terkait minat investasi ke IKN yang disebut masih minim. Agung mencontohkan dengan Hyundai Motor Groupyang telah meneken MoU dengan OIKN untuk membangun ekosistem mobilitas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia.
Dengan mengandalkan teknologi canggih di masa depan, inovasi itu akan menggunakan mobil terbang atau taksi terbang yang mampu mengangkut beberapa orang sekaligus dan tanpa awak.
Pihaknya pun terus mengajak calon-calon investor potensial untuk dapat langsung mengunjungi IKN. Dengan begitu, mereka dapat melihat langsung apa saja potensi yang mampu dikembangkan di Nusantara.
’’Kami ajak mereka untuk datang dan lihat sendiri. Tidak hanya pemerintah saja, tapi para wisatawan juga. Mereka harus lihat, kalau sudah begitu mereka pasti akan lebih tertarik,’’ katanya.