Sonya Michaella, IDN Times
Jakarta, IDN Times – Korea Selatan (Korsel) menjadi salah satu negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), khususnya para tenaga kerja terampil.
Tercatat, dalam dua dekade terakhir, jumlah tenaga kerja terampil asal Indonesia yang berada di Korsel meningkat hampir dua kali lipat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Takdir, dalam pembukaan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diusung FPCI dan Korea Foundation, Jumat (26/8/2022).
1. Korsel butuh banyak tenaga kerja asing
Takdir mengatakan, pada 2019, Malaysia, Taiwan, dan Hong Kong merupakan tiga negara destinasi utama bagi para pekerja migran Indonesia mencari nafkah.
“Namun, beberapa tahun terakhir ternyata di Korsel juga banyak pekerja migran kita yang merupakan skilled labour,” kata Takdir dalam paparannya secara daring di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta.
Menurut dia, meningkatnya kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korsel merupakan salah satu faktor mengapa Negeri Ginseng ini menjadi favorit dari para pekerja migran Indonesia.
“Pada 2019, 42 persen tenaga kerja Indonesia merupakan skilled labour,” kata dia.
Takdir menambahkan, efek aging population shifting di Korsel juga telah mempengaruhi perekonomian dan keamanan nasional. Dengan demikian, dalam konteks ekonomi, Korsel membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.
“Sektor pertambangan dan manufaktur di Korsel menyerap banyak tenaga kerja asing dan mayoritas mereka mengoperasikan mesin dan assembling,” ujarnya.
2. Ada 28 ribu TKI yang berada di Korsel
Pada kunjungannya mendampingi Presiden RI, Joko “Jokowi” Widodo ke Seoul, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, juga menyinggung tentang penempatan TKI di Korsel.
“Salah satu isu yang dibahas adalah Indonesia mengusulkan peninjauan kembali MoU mengenai penempatan tenaga kerja yang dimiliki kedua negara sejak 2012,” kata Menlu Retno, saat itu.
Hingga Maret 2022, tercatat ada 28 ribu pekerja migran Indonesia yang ada di Korea Selatan. Sebagian besar dari mereka bekerja pada sektor manufaktur dan perikanan.
3. Pembukaan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2022
Foreign Policy Community of Indonesia bersama Korea Foundation kembali menggelar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea. Tahun ini adalah tahun kedua program tersebut diselenggarakan.
Program ini merupakan platform bagi jurnalis profesional di seluruh Indonesia untuk mendalami hubungan Indonesia dan Korea Selatan di berbagai aspek.
Tahun 2022, ada 15 jurnalis profesional yang terpilih dari 15 media di Indonesia. Ke-15 jurnalis ini akan mengikuti serangkaian workshop untuk mendalami dan berdiskusi sejumlah isu terkait kedua negara.