Penulis : Pandu Gumilar – Bisnis.com
Deputi Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Vahd Nabyl A Mulachela dalam lokakarya mengenai hubungan Indonesia-Korea di Jakarta.
Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka merayakan kerja sama Antara Indonesia dengan Korea Selatan yang menginjak usia 50 tahun, terdapat kesempatan mencari kerja di negeri Ginseng tersebut.
Deputi Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Vahd Nabyl A Mulachela menyebutkan bahwa kedua belah negara sedang membuka peluang kerja sama untuk mengisi beberapa sektor pekerjaan.
“Dalam sektor tenaga kerja, telah ada kerja sama antar pemerintah untuk bidang manufaktur. Ada juga MoU yang menyebutkan kami bisa mengirim pekerja untuk sektor lain seperti nelayan,” katanya dalam lokakarya mengenai hubungan Indonesia-Korea di Jakarta.
Kementerian Luar Negeri mencatat setidaknya ada 7.476 nelayan asal Indonesia yang berada di Korea Selatan.
Menurutnya pemerintah akan mendorong tenaga kerja di Indonesia untuk mengisi ceruk peluang di Negeri Ginseng. Adapun selain skema kerja sama antar pemerintah, calon pekerja juga bisa menggunakan skema business to business (B2B).
Vahd menambahkan Indonesia mencoba memberikan konstribusi tenaga kerja karena dianggap saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pasalnya, Korea Selatan menjadi salah dari 7 investor dan partner dagang terbesar bagi Indonesia.
Dalam catatannya, nilai investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai US$2,29 milar pada tahun lalu. Adapun untuk nilai dagang menyentuh US$24,53 miliar. “Posisi Indonesia menjadi penting bagi Korea Selatan karena melihat dari beberapa hal, kita memiliki posisi strategis. Misalnya dalam hal sumber daya maupun diplomati,” imbuhnya.
Dosen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University Profesor Jae Hyeok Shin pun mengamini hal tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, menurutnya, beberapa perusahaan besar Korea Selatan telah menanamkan investasi di Indonesia.
Dia mencatat Antara 2017 sampai dengan 2021, Korea Selatan telah menanamkan investasi di Indonesia mencapai US$8,18 miliar. Sebagai pembanding, itu adalah jumlah investasi Korea Selatan yang terbesar ketiga di seluruh dunia.
Adapun beberapa perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia adalah Hyundai Automotive Plant senilai US$1,55 miliar. Lalu Lotte Chemical Plant US$3,9 miliar, Hyundai Motors-LG Energy Solution US$1,1 miliar. Terakhir ada KCC Glass Plant yang mencapai US$0,31 miliar.
“Indonesia akan menarik banyak investasi dari perusahaan Korea Selatan. Salah satu penyebabnya adalah demokrasi yang diantut oleh negara kalian. Demokrasi menawarkan stabilitas dan itu yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan,” pungkasnya.